Nama : Ihsan Ernanto Putera
Kelas : 1KB07
Dosen : Ahmad Nasher
UNIVERSITAS GUNADARMA
Diksi adalah suatu pilihan kata pembicara
ataupun penulis dalam menggambarkan cerita yang dibuatnya. Akan tetapi yang
dimaksud dengan Diksi bukan hanya Pilihan Kata saja, tapi bisa juga diartikan
sebagai pernyataan untuk mengungkapkan sebuah gagasan maupun mengungkapkan
suatu cerita yang meliputi persoalan seperti pada gaya bahasa, ungkapan
gagasan, dan lain-lain. Dengan diksi maka setiap kata-kata dapat di baca
maupun di pahami oleh pembaca atau pendengar.
Dengan diksi maka
suatu kata akan menjadi lebih jelas, kata tersebut akan terasa tepat dan sesuai
dengan penggunaannya. Ketepatan dalam pemilihan kata bertujuan untuk tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis dengan para pembaca.
Diksi juga berguna untuk memperindah kalimat. Selain itu pengarang atau penulis
dapat membuat sebuah cerita menjadi lebih runtut, terutama dalam
mendeskripsikan tokoh-tokoh cerita, lebih jelas mendeskripsikan latar, waktu,
dll. Selain itu beberapa fungsi diksi yang lainnya seperti:
- Membuat pembaca memahami
mengenai apa yang di sampaikan penulis.
- Membuat komunikasi menjadi
lebih efektif dan juga efesien.
- Melambangkan ekspresi yang
terdapat pada gagasan.
- Membentuk gagasan yang tepat.
Manfaat dari diksi yaitu supaya
pembaca/pendengar dapat membedakan secara baik terhadap kata-kata denotatif,
konotatif, sinonim, antonim, dan juga kata yang hampir memiliki ejaan yang
mirip. Bagi penulis sendiri diksi bermanfaat supaya dapat membedakan kata-kata
yang di tulisnya sendiri, dan kata-kata yang dikutipnya dari orang terkenal.
1. Jenis Diksi Berdasarkan
Maknanya
1.1 Makna Denotatif
Denotatif, yaitu menyetakan
makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Atau disebut juga dengan
makna yang apa adanya.
Contoh:
- Rendi “kerja
keras”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya.
- Lutfi seorang
yang “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas.
- Rizal terlihat
senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
1.2
Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan
makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata.
Contoh:
- Rendi “banting
tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk menghidupi keluarganya. (kata
“banting tulang” diartikan sebagai kerja keras).
- Lutfi seorang
“kutu buku”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas.
(kata “kutu buku” diartikan sebagai gemar membaca buku).
- Rizal terlihat
senang, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian runtuh”
diartikan sebagai mendapat keuntungan melimpah).
2. Jenis Diksi Berdasarkan
Leksikal
2.1
Sinonim, yaitu kata yang mempunyai makna sama.
Contoh:
Bahagia – Senang, Matahari –
Mentari, Cantik – Elok, Lezat – Enak, Sedih – Murung, Pintar – Pandai, dan
lain-lain.
2.2 Antonim, yaitu kata yang
memiliki makna yang berlawanan.
Contoh:
Naik – Turun, Besar – Kecil,
Banyak – Sedikit, Tinggi – Pendek, Gelap – Terang, Cepat – Lambat, Ganteng –
Cantik, Mahal – Murah, dan lain-lain.
2.3 Homonim, yaitu kata yang
maknanya berbeda, tapi lafal atau ejaannya sama.
Contoh:
- Pada awal Bulan, ayah selalu menerima
upah kerja.
- Bulan purnama saat ini terlihat sangat
jelas karena langit tidak berawan.
Dapat di lihat pada kata
“Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan ejaan
yang sama tapi memiliki makna yang berbeda. Jika pada kalimat pertama
menunjukan tanggal, sedangkan pada kalimat kedua menunjukan bulan di langit.
2.4 Homofon, yaitu kata yang
makna dan ejaan berbeda, tapi dengan lafal yang sama.
Contoh:
- Agus rajin menabung di Bank.
- Bang Andi, merupakan saudara Agus.
Dapat di lihat dari kedua
kalimat tersebut bahwa kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama tapi
ejaan dan maknanya berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan
pada kalimat kedua menunjukan arti saudara.
2.5 Homograf, yaitu Kata yang
makna dan lafalnya berbeda, tapi ejaannya sama.
Contoh:
- Rizki sedang makan Tahu goreng di
warung.
- Rizki tidak Tahu bahwa hari ini hari
sabtu.
Dapat di lihat dari kedua
kalimat tersebut terdapat kata “Tahu” yang memiliki ejaannya sama. Kalimat yang
pertama merupakan makanan, dan kalimat kedua menunjukan lupa akan hari.
- Rizki memiliki
mental yang kuat saat menghadapi permasalahan hidup.
- Handphone rizki
terjatuh dan langsung mental ke lantai.
Dapat di lihat dari kedua
kalimat tersebut terdapat kata “mental”, kalimat yang pertama merupakan watak,
dan kalimat kedua menunjukan memantul ke lantai.
2.6 Polisemi, yaitu kata yang mempunyai
banyak pengertian.
Contoh:
- Jika menabung di bank, maka akan
mendapatkan Bunga.
- Dia adalah bunga desa tercantik.
- Bunga sakura merupakan bunga yang
indah.
Dapat di lihat pada kalimat
pertama kata “bunga” merupakan keuntungan jika menabung di bank, lalu pada
kalimat ke dua merupakan perempuan paling cantik, dan pada kalimat ketiga
merupakan bunga pada tanaman. Jadi kata Bunga di sini memiliki banyak sekali pengertian.
2.7 Hipernim dan Hiponim.
Hipernim, yaitu kata yang
mewakili banyak kata lain. Jadi suatu kata hipernim dapat menjadi kata umum
dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim, yaitu kata yang terwakili
artinya oleh suatu kata hipernim.
Contoh kalimat yang mengandug
kata hipernim dan hiponim:
- Di hutan banyak
hidup berbagai macam binatang liar, misalnya seperti harimau, srigala,
macan tutul, rusa, kera, dll.
Kata
hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul,
rusa, kera, dll.
- Jika mengunjungi
akuarium raksasa, maka banyak sekali Jenis Ikan yang dapat kamu lihat
seperti ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
Kata
hipernim: Jenis Ikan. Sedangkan kata hiponim: ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.
- Tadi ibu ke supermarket membeli
buah-buahan, diantaranya apel, jeruk, semangka dan anggur.
Kata
hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka dan
anggur.
KESIMPULAN : Diksi adalah suatu pilihan kata pembicara
atau penulis dalam menggambarkan cerita yang dibuatnya. Diksi memiliki fungsi
memperjelas suatu kata sehingga kata tersebut akan terasa epat dan sesuai
dengan penggunaanya. Selain itu masih ada beberapa fungsi diksi yang lainnya
seperti membuat pembaca memahami mengenai apa yang disampaikan penulis, membuat
komunikasi menjadi lebih efektif dan juga efisien, melambangkan ekspresi yang terdapat pada
gaagasan dan membentuk gagasan yang tepat. Manfaat diksi agar pendengar
membedakkan secara aik terhadap kata kata denotatif, konotatif, sinonim dan
antonim. Jenis Diksi dibagi menjadi dua berdasarkan Makna dan Leksikal. Jenis
diksi berdasarkan makna seperti Denotatif dan Konotatif. Diksi berdasarkan
Leksikal adalah sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi,
hipernim dan hiponim.
No comments:
Post a Comment